Total Tayangan Halaman

Senin, 27 Mei 2013

karya tulis "laporan perjalanan"

Tugas Bahasa Indonesia

“ Karya tulis “




nama : denada grehastuti
kelas: viii e


Motto:
 “ Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah.”
 “ Segala yang indah belum tentu baik, tetapi segala yang baik sudah tentu indah”
 “ Optimis, karena hidup terus mengalir dan kehidupan trus berputar
  Pendidikan bukan modal hidup tetapi sesuatu yang harus hidup”

“  Pengetahuan adalah kekuatan”








Persembahan:
Karya tulis ini ku persembahkan kepada:
1)      Orang tua tercinta
2)   kakak &adik tersayang                           
 3)   Bapak dan Ibu guru                                    SMP 1 JEKULO





















Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah swt karena telah melimpahkan nikmat dan hidayahnya sehingga pada kesempatan kali ini kami dapat menyelesaikan laporan perjalanan study tour ke Jakarta- Bandung dengan baik.
Kami berupaya menyusun laporan perjalanan ini secara sistematis.Untuk penyajiannya kami  dengan kaidah-kaidah  Bahasa Indonesia.
Laporan study tour ini dapat saya selesaikan berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Bapak Parjiyono,S.Pd,M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 1 Jekulo yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk mengikuti kegiatan Study Wisata ke Jakarta- Bandung
2.     Ibu Sri Listyowati ,S.Pd. selaku wali kelas kami yang telah membimbing kami.
3.      Ibu Hidayatun Istiqomah,S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia kami yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan laporan perjalanan ini.
4.      Bapak dan Ibu  pendamping yang ikut  mendampingi,mengawasi,dan memotivasi kami selama perjalanan study wisata.
5.      Tour Leader dari Tamimi Tour yang telah mendampingi kami.
6.      Orang tua dan keluarga kami yang telah mengizinkjan kami  untuk mengikuti kegiatan Study Wisata ka Bandung-Jakarta.
7. Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan perjalanan Study Wisata.
Kami  menyadari bahwa laporan ini kurang  sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dalam kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.
Akhir kata,kami berharap semoga laporan study wisata ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya siswa SMP N1 Jekulo.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Kudus ,16 Mei 2013
                                                                                                                 Penulis







DAFTAR ISI
Halaman judul............................................................................................................i
Moto dan persembahan...........................................................................................ii
Kata pengantar.........................................................................................................iii
Daftar  isi................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
a)    Pengertian karya wisata............................................................................1
b)   Tujuan karya wisata....................................................................................1
c)    Waktu............................................................................................................1
BAB II ISI
a)    Lokasi yang dikunjungi...............................................................................2
b)   Objek yang dikunjungi...............................................................................2
Ø  Masjid Istiqal..................................................................................3
Ø  Monas................................................................................................6
Ø  Taman Mini Indonesia Indah......................................................10
Ø  Keong Emas.....................................................................................13
Ø  Lubang Buaya.................................................................................14
Ø  Trans Studio..................................................................................18
Ø  Cibaduyut.......................................................................................20
BAB III PENUTUP
a)    Simpulan.....................................................................................................22
b)   Saran...........................................................................................................24
c)    Dokumentasi..............................................................................................26
d)   Daftar pustaka.........................................................................................32
Bab 1
PENDAHULUAN
a.                        Pengertian  karya wisata
Karya wisata adalah kunjungan ke suatu objek dalam  rangka memperluas pengetahuan dl hubungan dengan  pekerjaan seseorang atau sekelompok orang (KBBI)
b.                       Tujuan  karya wisata
·  Untuk menambah wawasan di luar sekolah.
·  Untuk membekali diri dengan ilmu khususnya bidang pendidikan dan pariwisata
·  Untuk melaksanaka program sekolah
·  Untuk menambah pengalaman hidup
·  Untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa indonesia
·  Untuk refreshing/rekreasi
c.                        Waktu
Waktu kegiatan karya wisata  berlangsung pada hari minggu-rabu tanggal 12 - 15Mei 2013.
Hari minggu 12 Mei 2013, kami berangkat karya wisata ke Jakarta terlebih  dahulu. Kemudian hari selasa 13 Mei 2013, kami sampai di jakarta  dan mengunjungi tempat wisata di Jakarta yaitu Masjid Istiglal, Monas,TMII, Keong Emas, Lubang Buaya. Setelah itu kami menginap di Asrama Haji Pondok Gede.
Pada hari Selasa, 14 Mei 2013 kami keluar dari Asrama Haji dan berangkat ke Bandung untuk mengunjungi tempat wisata di Bandung yaitu Tras Studio Bandung, Cibaduyut. Setelah itu kami pulang menuju kota tercinta yaitu Kudus .Pada hari Rabu , 15 Mei 2011, kami sudah tiba di kudus dengan membawa kenangan yang indah.


Bab 2
ISI
a.                        Lokasi yang dikunjungi
v     Jakarta :
Masjid Istiglal
Monas
TMII
Keong emas
Lubang buaya
v     Bandung
Cibaduyut
Trans studio Bandung
b.                       Obyek yang di kunjungi :









Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal   adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas). Di seberang timur masjid ini berdiriGereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah.
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Masyarakat non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal, meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.
Pada tiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad dan Isra dan Mi'raj, Presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional (TVRI) dan sebagian televisi swasta.
Masjid Istiqlal merupakan masjid negara Indonesia, yaitu masjid yang mewakili umat muslim Indonesia. Karena menyandang status terhormat ini maka masjid ini harus dapat menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sekaligus menggambarkan semangat perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Masjid ini dibangun sebagai ungkapan dan wujud dari rasa syukur bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas berkat dan rahmat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat kemerdekaan, terbebas dari cengkraman penjajah. Karena itulah masjid ini dinamakan "Istiqlal" yang dalam bahasa Arab berarti "Merdeka".Setelah perang kemerdekaan Indonesia, mulai berkembang gagasan besar untuk mendirikan masjid nasional. Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan. Gagasan pembangunan masjid kenegaraan ini sejalan dengan tradisi bangsa Indonesia yang sejak zaman kerajaan purba pernah membangun bangunan monumental keagamaan yang melambangkan kejayaan negara. Misalnya pada zaman kerajaan Hindu-Buddha bangsa Indonesia telah berjaya membangun candiBorobudur dan Prambanan. Karena itulah di masa kemerdekaan Indonesia terbit gagasan membangun masjid agung yang megah dan pantas menyandang predikat sebagai masjid negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Sebagai masjid negara Indonesia, Masjid Istiqlal diharapkan dapat menampung jamaah dalam jumlah yang besar. Karena itu arsitekturnya menerapkan prinsip minimalis, dengan mempertimbangkan keberadaannya di kawasan beriklim tropis. Masjid dirancang agar udara dapat bebas bersirkulasi sehingga ruangan tetap sejuk, sementara jemaah terbebas dari panas matahari dan hujan. Ruangan shalat yang berada di lantai utama dan terbuka sekelilingnya diapit oleh plaza atau pelataran terbuka di kiri-kanan bangunan utama dengan tiang-tiang dengan bukaan lowong yang lebar di antaranya, dimaksudkan untuk memudahkan sirkulasi udara dan penerangan yang alami
















Monas
                                                          
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum. Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961. Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 - 1964/1965 dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan dioramapada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto. Lokasi pembangunan monumen ini dikenal dengan nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka,Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Medan Merdeka dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan Tugu Monas dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman. Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep pasangan universal yang abadi; Linggadan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif dan negatif, serta melambangkan malam hari. Lingga dan yoni merupakan lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa prasejarah Indonesia. Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan sebagai sepasang "alu" dan "Lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam setiap rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangun Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri atas 117,7 meter obelisk di atas landasan persegi setinggi The 17 meter, pelataran cawan. Monumen ini dilapisi dengan marmer Italia.
Kolam di Taman Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter dirancang sebagai bagian dari sistem pendingin udara sekaligus mempercantik penampilan Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario Bross di Indonesia. Pintu masuk Monas terdapat di taman Medan Merdeka Utara dekat patung Pangeran Diponegoro. Pintu masuk melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung menuju tugu Monas. Loket tiket berada di ujung terowongan. Ketika pengunjung naik kembali ke permukaan tanah di sisi utara Monas, pengunjung dapat melanjutkan berkeliling melihat relief sejarah perjuangan Indonesia; masuk ke dalam museum sejarah nasional melalui pintu di sudut timur laut, atau langsung naik ke tengah menuju ruang kemerdekaan atau lift menuju pelataran puncak monumen.















TMII
                                                       Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektar atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia(pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah. Disamping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota. Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia.[2]Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.
TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi seperti senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan tangan. Semuanya ini dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional, pertunjukan musik daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada hari Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko cinderamata yang menjual berbagai kerajinan tangan, kaus, dan berbagai cinderamata.
Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur berubah menjadi Museum Timor Timur. Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33 provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII, walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi yang telah dibangun sebelumnya.















Keong Emas 
Teater Imax Keong Emas berbentuk keong raksasa, merupakan tempat pemutaran dan pertunjukan film khusus dengan teknologi canggih, didirikan atas prakarsa lbu Tien Soeharto, dan mulai dioperasikan pada tanggal 20 April 1984.
Gedung teater yang sangat khas ini dimaksudkan sebagai sarana rekreasi yang mendidik guna memperkenalkan kekayaan alam dan budaya bangsa melalui tanyangan film layar raksasa dengan menggunakan kecanggihan teknologi sinematografi modem Proyektor IMAX.
Menonton film di teater ini, penonton serasa ikut berada di dalamnya dan ikut pula berperan sebagai pemain.
Teknologi film imax menunjukkan kecanggihan dan kemampuannya untuk menimbulkan daya tarik kuat yang membuat penonton berdecak kagum.
Beberapa film tersedia untuk diputar, antara lain film Indonesia Indah I, Indonesia Indah II (Anak-anak Indonesia), Indonesia Indah III (Indonesia Untaian Manikam di Khatulistiwa), dan Indonesia Indah IV (Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia). Semuanya menunjukkan keindahan lingkungan, kekayaan alam, dan keragaman budaya Indonesia.
Dalam perkembangan selanjutnya pemutaran film tidak hanya menampilkan film-film seri Indonesia Indah saja, namun juga diselingi pemutaran film-film impor yang bernuansa pendidikan dengan tema-tema hiburan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tema-tema lingkungan hidup. Sejak tahun 1984 Teater Imax Keong Emas telah memutar 20 judul film impor dengan masa sewa antara 1 dan 2 tahun. Film-film itu antara lain To Fly, Speed, Blue Planet, The Living Sea, Forces of Nature, T-Rex, The First Emperor of China, Island Adventure, dan Mistic India. Pada tahun 2004, teater ini mampu meng-upgrade sistem dan sekaligus memutar film IMAX DMR (Digital Re-Mastering), yakni teknologi revolusioner yang memungkinkan transfer film laga format 35 mm ke dalam IMAX EXPERIENCE 70 mm.


















Lubang buaya
 
Lubang Buaya adalah sebuah tempat di kawasan Pondok Gede, Jakarta yang menjadi tempat pembuangan para korban Gerakan 30 September pada 30 September 1965. Secara spesifik, sumur Lubang Buaya terletak di Kelurahan Lubang Buaya di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Lubang Buaya pada terjadinya G30S saat itu merupakan pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia. Saat ini di tempat tersebut berdiri Lapangan Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen Pancasila, sebuah museum diorama, sumur tempat para korban dibuang, serta sebuah ruangan berisi relik.
Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan bahwa ada buaya-buayaputih di sungai yang terletak di dekat kawasan itu. Di Lubang Buaya terdapat patung elang dan patung pahlawan, patung elang itu sangat besar. Selain itu juga terdapat rumah yang di dalamnya ketujuh pahlawan revolusi disiksa dan dibunuh. Terdapat mobil yang digunakan untuk mengangkut orang-orang.
                                                                                                  Monumen Pahlawan Revolusi dibangun atas gagasan Presiden ke-2 IndonesiaSoeharto. Dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar. Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan paraPahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik IndonesiaPancasiladari ancaman ideologi komunis.
Keenam pahlawan revolusi tersebut adalah:
·  Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,
·  Mayjen TNI R. Suprapto
·  Mayjen TNI M.T. Haryono
·  Mayjen TNI Siswondo Parman
·  Brigjen TNI DI Panjaitan
·  Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinyaAde Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
Sejarah Dibangunnya Monumen Pahlawan Revolusi 
Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 9 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2 RI, Soeharto. Dibangun untuk mengingat perjuangan paraPahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik IndonesiaPancasila dari ancaman ideologi komunis.
Monumen ini terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan CipayungJakarta Timur. Di sebelah selatan terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utara adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah Pasar Pondok Gede, dan sebelah barat, Taman Mini Indonesia Indah.
Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun kosong yang dijadikan sebagai pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia. Kemudian, tempat itu dijadikan sebagai tempat penyiksaan dan pembuangan terakhir para korban Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI).
Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12 meter yang digunakan untuk membuang jenazah para korbanG30S/PKI. Sumur tua itu berdiameter 75 Cm
KOMPLEKS MONUMEN: Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 9 Hektar dan tediri dari beberapa tempat yang bersejarah Museum Pengkhianatan PKI (Komunis)Sumur Tua tempat membuang jenazah 7 Pahlawan RevolusiRumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil tua peninggalan Pahlawan Revolusi dan Museum Paseban.
Museum Pengkhianatan PKI menceritakan sejarah pemberontakan-pemberontakan PKI yang bertujuan menggantikan dasar negara Pancasila dengan komunis yang bertentangan dengan Pancasila, sampai pada pemberontakan kedua yang terkenal dengan nama Gerakan Tiga Puluh September atau G-30-S/PKI, diawal pintu masuk kita akan disambut dengan beberapa koleksi foto Pemberontakan PKI, Pengangkatan Jenazah 7Pahlawan revolusi, dan beberapa diorama yang menceritakan tentang Pemberontakan PKI diberbagai Daerah di Indonesia.
Sumur Maut : Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi: - Jend. Anumerta Ahmad Yani - Mayjen. Anumerta Donald Ifak Panjaitan - Letjen. Anumerta M.T. Haryono - Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean - Letjen. Anumerta Siswandono Parman - Letjen. Anumerta Suprapto - Mayjen. Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah sumur tua yang sekarang dinamai Lubang Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat lapangan terbang Halim Perdanakusumah, Jakarta. Sedangkan jenazah Brigjen Katamso Dharmakusumo dan Kol. Sugiyono Mangunwiyoto ditemukan di Desa Kentungan, Yogyakarta. Selain itu, gugur pula AIP II Brimob Karel Sasuit Tubun dan Ade Irma Suryani Nasution, putri dari Jend. A.H: Nasution.                                      Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi disiksa untuk menandatangani surat pernyataan untuk mendukung komunisme diIndonesia, mereka disiksa seblum akhirnya dibunuh, ditempat ini ditampilkan diorama penyiksaan 7 pahlawan Revolusi beserta kisah dimulainyaPemberontakan PKI, dahulu tempat ini merupakan sebuah sekolah rakyat atau sekarang lebih dikenal SD dan dialih fungsikan oleh PKI sebagai tempat penyiksaan kejam para Pahlawan Revolusi.
Pos Komando :Tempat ini adalah milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb. Tampat ini dipakai oleh pimpinan G/30S/PKI yaitu Letkol Untung dalam rangka perencanaan Penculikan terhadap 7 Pahlawan Revolusi, didalamnya masih ada barang-barang asli yang menjadi saksi bisu kekejaman PKI seperti : 3 buah PetromaksMesin Jahit, dan Lemari Kaca.
Dapur Umum :Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh PKI sebagai dapur Umum, rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai sebagai tempat sarana konsumsi anggota G30S/PKI, oleh karaena itu Ibu Amroh yang sehari-harinya berjualan Pakaian keliling meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci dan diperintahkan oleh para anggota PKI untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci, tetapi saat kembali ternyata rumahnya sudah dalam keadaan berantakan, haMpir semua benda di rumah tersebut menghilang.






















Trans Studio Bandung 
Trans Studio Bandung adalah taman bermain di dalam ruangan terbesar di dunia yang dikelola olehTrans Corp. Wahanan hiburan yang berlokasi di Bandung Supermal (BSM), Jalan Gatot Subroto, Bandung ini, sebelum diresmikan Juni 2011 mendatang, telah dilakukan acara Topping Off Trans Studio Bandung, Preview New Bandung Supermal serta Trans Hotel dan Ibis Hotel dengan penanaman paku emas di lantai paling atas Trans Studio oleh Pemimpin Para Group, Chairul Tanjung pada Jumat Trans Studio Bandung adalah taman bermain di dalam ruangan kedua yang dibangun untuk menyusul kesuksesan Trans Studio Makassar yang dibangun pada tahun tahun 2009. Wahana yang disajikan diberi nama sesuai dengan program-program yang ada di Trans TV ataupun Trans7.
Kawasan dan Wahana Permainan di Trans Studio Bandung:

Studio Central
·  Trans City Theater
·  Yamaha Racing Coaster
·  Giant Swing
·  4D Simulator
·  Vertigo
·  Transcar Racing
·  Bolang Adventure
·  Trans Broadcast Museum
·  Trans Science Center
·  Trans Movie Magic
The Lost City
·  Jelajah
·  Kong Climb
·  Sky Pirates
·  Amphitheater
·  Black Heart's Pirate Ship
Magic Corner
·  Negeri Raksasa
·  Dragon Raiders
·  Pulau Liliput
·  Dunia Lain
·  Special Effect Action
Makanan dan Minuman
·  The Coffee Bean & Tea Leaf
·  Baskin Robbins
·  Corvette Diner
·  Studio Kuring
·  Studio Mie
·  Studio Steak
Trans Studio Store





Cibaduyut
Cibaduyut adalah salah satu nama daerah di Bandung yang terkenal sebagai penghasil produk kerajinan kulit. Dengan puluhan pengrajin yang ada di sana sudah semenjak dahulu produk kulit di Cibaduyut terkenal sampai ke manca negara. Wisatawan domestik yang datang ke daerah Cibaduyut cukup dipuaskan karena produknya memang memiliki kualitas yang boleh dibanggakan dengan tentu saja harga lokal.
Produk Cibaduyut sekarang bukan hanya dari kulit saja namun sekarang banyak toko juga menjual aneka kaos dengan harga yang cukup terjangkau. Kisaran 20 ribuan. Jaket – jaket distro produksi lokal juga banyak diproduksi disini bahkan harganya bisa lebih murah dari produk pabrik dari Jakarta, sehingga banyak pedagang juga menjual barangnya secara grosir untuk dijual kembali di kota asalnya.
Para wisatawan lokal yang berkunjung ke daerah Cibaduyut dengan menggunakan bis dapat memperoleh lokasi parkir yang berada di dalam pertokoan yang memang menyediakan tempat parkir khusus di belakang pertokoannya untuk memudahkan para pelanggan yang ingin berbelanja di daerah ini. Biasanya di parkiran juga terdapat kios yang berjualan aneka jajanan khas kota Bandung yaitu dodol, kripik tempe, sale goreng, dan aneka manisan yang harganya cukup murah.
Untuk berbelanja di Cibaduyut dibutuhkan ketrampilan untuk tawar menawar, karena barang yang ada biasanya tidak memiliki label harga, kecuali yang ada di toko – toko besar. Dengan menawar pembeli harus jeli mencari barang yang terbaik, dan kalau perlu bisa membandingkan dengan beberapa toko yang ada di sekitarnya.

















Bab III
PENUTUP
a.                  Simpulan
1.                       Masjid  Istiglal
Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.
2.                       Monas
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. 
3.                       TMII
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesiadi Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektar[1] atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia(pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah. Disamping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota
4.                       Keong emas
Keong Emas berbentuk keong raksasa, merupakan tempat pemutaran dan pertunjukan film khusus dengan teknologi canggih, didirikan atas prakarsa lbu Tien Soeharto, dan mulai dioperasikan pada tanggal 20 April 1984.
Gedung teater yang sangat khas ini dimaksudkan sebagai sarana rekreasi yang mendidik guna memperkenalkan kekayaan alam dan budaya bangsa melalui tanyangan film layar raksasa dengan menggunakan kecanggihan teknologi sinematografi modem Proyektor IMAX.
Menonton film di teater ini, penonton serasa ikut berada di dalamnya dan ikut pula berperan sebagai pemain.
Teknologi film imax menunjukkan kecanggihan dan kemampuannya untuk menimbulkan daya tarik kuat yang membuat penonton berdecak kagum
5.                       Lubang buaya
Lubang Buaya adalah sebuah tempat di kawasan Pondok Gede, Jakarta yang menjadi tempat pembuangan para korban Gerakan 30 September pada 30 September 1965. Secara spesifik, sumur Lubang Buaya terletak di Kelurahan Lubang Buaya di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Lubang Buaya pada terjadinya G30S saat itu merupakan pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia. Saat ini di tempat tersebut berdiri Lapangan Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen Pancasila, sebuah museum diorama, sumur tempat para korban dibuang, serta sebuah ruangan berisi relik.
Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan bahwa ada buaya-buayaputih di sungai yang terletak di dekat kawasan itu. Di Lubang Buaya terdapat patung elang dan patung pahlawan, patung elang itu sangat besar. Selain itu juga terdapat rumah yang di dalamnya ketujuh pahlawan revolusi disiksa dan dibunuh. Terdapat mobil yang digunakan untuk mengangkut orang-orang.
6.                       Cibaduyut
Cibaduyut adalah salah satu nama daerah di Bandung yang terkenal sebagai penghasil produk kerajinan kulit. Dengan puluhan pengrajin yang ada di sana sudah semenjak dahulu produk kulit di Cibaduyut terkenal sampai ke manca negara. Wisatawan domestik yang datang ke daerah Cibaduyut cukup dipuaskan karena produknya memang memiliki kualitas yang boleh dibanggakan dengan tentu saja harga lokal.
7.                       Trans Studio Bandung 
adalah taman bermain di dalam ruangan terbesar di dunia yang dikelola olehTrans Corp. Trans Studio Bandung adalah taman bermain di dalam ruangan kedua yang dibangun untuk menyusul kesuksesan Trans Studio Makassar yang dibangun pada tahun tahun 2009. Wahana yang disajikan diberi nama sesuai dengan program-program yang ada di Trans TV ataupun Trans7












v     Simpulan :
Kami merasa senang pada saat berwisata ke Jakarta- Bandung karena kami jadi lebih mengerti tentang tempat-tempat wisata yang ada di kota Bandung dan Jakarta serta ilmu pengetahuan kami menjadi bertambah,serta menambah pengalaman saat berwisata.

b.Saran :
1. Adapun saran yang kami tujukan kepada pihak SMP 1 JEKULO:
·  Untuk para panitia sebaiknya pada saat di tempat wisata kami diberikan waktu yang cukup lama,supaya kami bisa mencari informasi dan pengalaman tanpa terburu-buru.
·    Untuk guru dan panitia penyelenggara diharapkan tahun-tahun mendatang tujuan wisata yang belum pernah dikunjungi tahun-tahun lampau.
·  Makanan yang disediakan sebaiknya lebih berfariatif.
·   Agar lokasi yang dikunjungi setiap tahun berbeda.
2. Adapun saran yang kami tujukan untuk adik-adik kelas yakni:
v Ketika melakukan perjalanan menuju jakata sebaiknya di manfaatkan untuk beristirahat.
v Saat akan melanjutkan perjalanan dari obyek satu ke obyek lainya sebaiknya memeriksa barang bawaan agar tidak tertinggal.
v Saat di objek wisata di sarankan untuk tidak sendirian tetapi berkelompok
v Selalu menjaga kondisi, tidak perlu membawa perhiasan,barang mewah,dan lain-lain.
v Bagi yang mempunyai penyakit mual-mual jika di perjalanan sebaiknya membawa obat sendiri.
v Jika fisik anda tidak kuat sebaiknya di trans studio bandung tidak perlu mencoba permainan yang memacu adrenalin.


Dokumentasi

masjid istiqlal
 


Monas








Taman mini indonesia indah
 
Keong emas

Lubang buaya
   






Cibaduyut











Trans studio bandung
 

















DAFTAR PUSTAKA
artikel non-personal,  3 Oktober 2005,lubang buaya , Wikipedia Bahasa Indonesia,http://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_buaya
artikel non-personal,  6 April 2013 , Taman Mini Indonesia Indah (TMII)  , Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/TMII
artikel non-personal,  5 April 2013., Masjid Istiqlal, Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_istiqlal
artikel non-personal,  30 Agustus 2012, Ancol, Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Ancol
artikel non-personal,  26 April 2013, Monumen Nasional , Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar